Teknologi


Jakarta, Alkindyweb.com – Di tengah meningkatnya penggunaan perbankan online dan e-wallet di Asia Tenggara yang dipicu oleh pandemi, Kaspersky mengingatkan bank dan layanan keuangan di wilayah ini untuk belajar dari serangan siber sebelumnya seperti insiden cyberheist yang menyebabkan kerugian hingga $81 juta pada tahun 2016.

Perusahaan keamanan siber global menyoroti bagaimana sektor keuangan sesungguhnya dapat memanfaatkan data ancaman komprehensif untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap kelompok kejahatan dunia maya yang canggih seperti Lazarus, komplotan cybergang terkenal yang diduga berada di belakang serangan Bank Bangladesh yang merugikan jutaan dolar.

Dalam laporan sebelumnya, Kaspersky telah mengungkapkan bahwa sampel malware yang berkaitan dengan aktivitas kelompok Lazarus muncul di tengah lembaga keuangan, pengembang perangkat lunak kasino untuk perusahaan investasi, dan bisnis mata uang kripto di beberapa negara secara global, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

“Masa lalu memberikan kita semacam pengingat yang harus diperhatikan agar dapat membangun hari ini dengan lebih aman. Ini berlaku untuk sektor keuangan dan organisasi lainnya terutama ketika menyangkut keamanan siber. Lebih dari empat tahun setelah dunia menyaksikan salah satu pencurian siber paling sukses hingga saat ini, sangat penting bagi bank dan lembaga terkait di Asia Tenggara untuk memahami bagaimana memanfaatkan intelijen ancaman untuk menggagalkan upaya canggih apa pun terhadap sistem mereka,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Baca juga:   Dapatkah Pekka Lundmark Memutar Kembali Bandul Kejayaan Nokia?

“Sebagai contoh, para peneliti keamanan siber Kaspersky telah memantau kelompok Lazarus selama bertahun-tahun. Melalui intelijen ini, solusi kami dapat mendeteksi malware yang mungkin mereka gunakan seandainya mereka mencoba memasuki sistem perbankan. Kami dapat memblokir, menganalisis file berbahaya, dan mengingatkan tim TI organisasi akan taktik dan teknik yang wajib diwaspadai berdasarkan perilaku serangan grup sebelumnya, sehingga dapat menghindari serta menyelamatkan atas segala kemungkinan kerugian jutaan orang secara finansial dan profesional,” tambahnya.

Pencurian siber senilai $81 juta ini juga mengakibatkan beberapa tuntutan hukum, kerugian reputasi, miliaran denda, satu dakwaan dan penangkapan, serta beberapa pengunduran diri resmi dari pejabat bank dan bahkan pemutusan hubungan kerja.

Baca juga:   Apple iPhone 13 Hadir Dengan Dukungan Wi-Fi 6E

Selain dari intelijen ancaman, Kaspersky juga mencatat pentingnya faktor manusia ketika berbicara mengenai pengamanan sistem keuangan. Perusahaan keamanan siber global mengutip sebuah laporan dan membuktikan bahwa cyberheist yang terjadi dimulai dari serangkaian email spear phishing. Dan sayangnya email mencurigakan tersebut diklik oleh seorang karyawan bank yang tidak mewaspadai hal ini.

Spear phishing adalah penipuan komunikasi elektronik atau e-mail yang ditargetkan untuk individu, organisasi, atau bisnis tertentu. Meskipun sering bertujuan untuk mencuri data demi tujuan berbahaya, para pelaku kejahatan siber mungkin juga berniat untuk menginstal malware di komputer pengguna yang ditargetkan.

Ancaman phishing dan spear phishing terbukti masih ada karena jaringan Kaspersky telah mendeteksi sebanyak 40.511.257 upaya terkait selama lima bulan pertama tahun 2020, secara global.

Untuk meningkatkan pertahanan siber bank dan organisasi keuangan, para pakar di Kaspersky menyarankan hal penting berikut ini:

  • Integrasikan Intelijen ancaman ke dalam SIEM dan kontrol keamanan Anda untuk mengakses data ancaman yang paling relevan dan terkini
  • Melakukan sesi pelatihan keamanan reguler untuk staf, idealnya yang dipersonalisasi seperti Kaspersky Adaptive Online Training (KAOT) dengan menggunakan pendekatan berbasis kognitif, serta mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan masing-masing individu
  • Menggunakan perangkat lunak pemantauan lalu lintas – seperti Kaspersky Anti Targeted Attack Platform (KATA)
  • Instal pembaruan dan tambalan terbaru untuk seluruh perangkat lunak yang Anda gunakan
  • Melarang instalasi program dari sumber yang tidak dikenal
  • Melakukan audit keamanan secara rutin dan terpadu untuk infrastruktur TI organisasi
  • Untuk deteksi level endpoint, investigasi, dan remediasi insiden secara tepat waktu, implementasikan solusi EDR seperti Kaspersky Endpoint Detection and Response yang bahkan dapat menangkap malware perbankan tidak dikenal
Baca juga:   Telkomsel Dukung Kemendikbud untuk Kenyamanan Belajar Jarak Jauh



Sumber artikel

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim support kami di sini untuk menjawab pertanyaanmu. Tanyakan apa saja pada kami!
? Halo... ada yg bisa kami bantu?
%d bloggers like this: