Teknologi


Jakarta, Alkindyweb.com – Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah segera mengatasi disinformasi terkait vaksin Covid-19 yang banyak beredar di masyarakat, karena akan sangat terkait dengan efektivitas penanganan pandemi yang sedang dilakukan.

Sejak awal pandemi, ia menilai pemerintah terkesan kurang dalam berkomunikasi kepada masyarakat, bukan hanya soal kebijakan namun juga informasi terkait Covid-19. “Akibatnya masyarakat terpapar informasi dari berbagai sumber melalui media sosial yang tidak sedikit di antaranya tidak jelas sumber beritanya dan bermuatan hoaks, termasuk juga yang terkait rencana vaksinasi Covid-19. Yang telah dilakukan pemerintah itu kalah gencar dengan opini anti-vaksin atau hoaks soal vaksin yang beredar di dunia maya saat ini,” kata Sukamta.

Baca juga:   Bitcoin dan ETH Alami Pengurangan Pasokan, Justru Jadi Hal yang Baik?

Baca juga: Hadang Pusaran Hoaks ‘Melumat’ Vaksin Covid-19  

Akibatnya opini tersebut membuat masyarakat merasa takut untuk divaksin, sosialisasi pun akan menjadi lebih berat dilakukan nantinya. Sehingga kebijakan PSBB Jawa-Bali yang dilakukan mulai 11 Januari merupakan momentum tepat pemerintah untuk perbaiki komunikasi penanganan Covid-19. “Memaksimalkan peran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk berkomunikasi dengan rakyat, saya juga meminta pemerintah untuk segera berkoordinasi dengan semua kanal informasi seperti media elektronik, media cetak, dan media daring,” jelas legislator dapil DI Yogyakarta itu.

Baca juga:   Black Shark Rilis Aksesori Baru, Harga Mulai Rp85 Ribu

Kemudian Sukamta menilai pemerintah dalam hal ini juga perlu menambah frekuensi komunikasi, memperbanyak konten-konten kreatif untuk edukasi dan sosialisasi dalam penanganan Covid-19.

Baca juga:Kominfo Take Down 1,759 Unggahan Hoaks Covid-19

“Gunakan semua ‘influencer’ dengan berbagai latar belakang. Ini penting untuk menguatkan kembali kedisiplinan masyarakat lakukan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak untuk memutus mata rantai penularan, juga mengatasi hoaks soal Covid-19 karena jangan sampai PSBB yang dilakukan sia-sia karena lemahnya komunikasi,” tutupnya.

Sepanjang tahun ini, Kominfo telah mencatat lebih dari 2.000 topik hoaks mengenai Covid-19 disebarkan melalui berbagai platform media sosial. Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) juga mencatat pada kurun waktu Januari-November 2020 telah menemukan sebanyak 712 hoaks seputar covid-19, dan hoaks seputar vaksin jumlahnya semakin meningkat sejak Juli 2020.

Baca juga:   IOH Buka Kerjasama Untuk Makin Kembangkan Internet Company



Sumber artikel

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published.

WeCreativez WhatsApp Support
Tim support kami di sini untuk menjawab pertanyaanmu. Tanyakan apa saja pada kami!
? Halo... ada yg bisa kami bantu?
%d bloggers like this: